SEMOGA BERMANFAAT...!!!. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon


LOGIKA DAN PSKOLOGI ISLAM
  I.      PENDAHULUAN
Istilah psikologi Islam dipercayai lebih tepat digunakan dari pada istilah-istilah lain. Istilah yang di sebut terakhir ini dipandang memiliki jangkauan yang lebih luas. Bukan hanya pemikiran dan praktik yang berasal dari agama lain, tapi juga dari sumber-sumber lain  yang dapat diterima oleh atau sepanjang tidak bertentangan dengan pandangan dunia islam. Pandangan-pandangan yang berasal dari khazanah islam diambil sebagai dasar utama pengembangan psikologi Islam[1].
Pandangan dari pemikiran-pemikiran di luar Islam di terima bila sesuai dengan pandangan Islam. Sebagai contoh, pandangan bahwa perilaku manusia di pengaruhi lingkungannya, dapat diterima psikologi Islam bila telah di verifikasi oleh pandangan-pandangan Islam.[2]
Logika yang sedang kita pelajari adalah ilmu. Dalam bahasa Indonesia Ilmu seimbang artinya dengan ”science” dan dibedakan pemakaiannya secara jelas dengan kata ”pengetahuan . dengan kata lain ilmu dan pengetahuan mempunyai pengertian yang berbeda secara mendasar[3].

II.      PERMASALAHAN
Dari pemaparan diatas pemakalah mengambil beberapa permasalahan, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa Pengertian Logika dan Psikologi Islam?
2.      Bagaimana Kegunaan Logika dan Psikologi Islam?
3.      Ada berapa Pembagian Logika dan Metode-metode Psikologi Islam?

III.      PEMBAHASAN
A.     Pengertian Logika dan Pskologi Islam
Dalam bab ini, pemakalah akan membahas secara singkat tentang pengertian logika dan psikologi Islam. Yang mana dalam pandangan-pandangan tokoh filosof terdahulu mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Tetapi pada hakikatnya mempunyai tujuan yang sama. Yaitu, mengerti maksud dan tujuan dari kedua term tersebut.
1.      Pengertian Logika
Logika  brasal dari bahasa latin yaitu: logos yang artinya perkataan atau sabda[4]. Istilah lain yang digunakan sebagai gantinya adalah Mantiq, kata Arab yang diambil dari kata kerja Nataqa yang berarti berkata atau berucap[5].
Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah[6].
Logika adalah ilmu tentang pedoman (peraturan) yang dapat menegakkan pikiran dan menunjukkannya kepada kebenaran dalam lapangan yang tidak bisa di jamin kebenarannya.
2.      Pengertian Psikolgi Islam
Psikologi Isam adalah ilmu yang interpretif, yakni Ilmu yang mendasarkan langkah-langkah metodiknya pada upaya tuk memberikan makna terhadap esensi permasalahan.


B.     Kegunaan logika dan Psikologi Islam
1.      Kegunaan Logika.
Pertama, agar kita dapat membetulkan pemikiran diri kita sendiri.
Kedua, logika membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendaoatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan
Dalam segala aktifitas berfikir manusia mendasarkan diri atas prinsipini. Logika menyampaikam kepada berfikir benar,lepas dari berbagai prasangka emosi dan keyakinann seseorang. Karena itu ia mendidik manusia nbersikap obyektif, tegas dan berani. Suatu sikap yang dibutukhan dalam segala suasana dan tempat.
2.      Kegunaan Psikologi Islam
Pertama, psikologi Islam adalah cara pandang baru dalam hal melihat keterkaitan atau hubungann antara manusia dengan tuhan,
Kedua, psikologi Islam mempunyai potensi untuk menjawab tantangan kehidupan masyarakat modern.
Ketiga, psikologi Islam mendorong manusia untuk melakukan peran actual untuk memperbaiki situasi nyata kehidupan manusia.

C.     Pembagian Logika dan Metode-metode Psikologi Islam
1.      Pembagian Logika
Logika dapat di sistematiskan menjadi beberapa golongan, tergantung dari mana kita meninjaunya. Dilihat dari segi kualitasnya, Mantiq atau Logika dapat dibedakan menjadi: Logika Naturalis (Mantiq Al-fitri) yaitu bercakapan berlogika berdasarkan kemampuan akal tawaan manusia. Kemampuan berlogika Naturalis pada tiap orang berbeda-beda tergantung dari tingkatan pengetahuannya. Tetapi dalam menghadapi masalah yang rumit dan dalam berfikir, manusia banyak di pengaruhi oleh kecerendungan pribadi disamping bahwa pengetahuan manusia terbatas mengakibatkan tidak mungkin terhindar dari kesalahan. Untuk mengatasi kenyataan yang tidak dapat di tanggulangi oleh mantiq Al-fitry, manusia menyusun hukum-hukum, patokan-patokan, rumus-rumus berfikir lurus. Logika ini disebut logika Artifisialis atau logika Ilmiah (Mantiq As-suri) yang bertugas membantu Mantiq al-fitri Mantiq ini memperhalus, mempertajam serta menunjukkan jalan pemikiran agar akal dapat mempertajam serta menunjukkan jalan pemikiran agar akal dapat bekerja lebih teliti, efisien, mudah dan aman.
Dilihat dari metodenya dapat dibedakan atas Logika Tradisional (mantiq Al-Qadim) dan Logika Modern (mantiq Al-hadits).
Logika tradisional adalah logika Aristoteles, dan logika dari pada logikus yang lebih kemudian, tetapi masih mengikuti sistem logika Aristoteles. Para logikus sesudah Aristoteles tidak membuat perubahan atau mencipta sistem baru dalam logika kecuali hanya membuat komentar yang menjadikan logika Aristoteles lebih Elegant dengan sekedar mengadakan perbaikan-perbaikan dan membuang hal-hal yang tidak penting dari logika Aristoteles.
Logika modern tumbuh dan dimulai pada Abad XIII. Mulai abad ini ditemukan sistem baru, metode baru yang berlainan dengan sistem logika Aristoteles.
Jika dilihat dari segi objeknya, dikenal sebagai logika formal (Mantiq As-suwari) dan logika material (mantiq al-Maddi).
Pemikiran yang benar dapat dibedakan menjadi dua bentuk yang berbeda. Secara Radikal yakni secara berfikir dari umum ke khusus, dan cara berfikir dari khusus ke umum. Cara pertama di sebut berfikir deduktif di pergunakan dalam logika formal yang mempelajari dasar-dasar persesuaian (tidak adanya pertentangan) dalam pemikiran dengan mempergunakan hukum, rumus-rumus, patokan-patokan, berfikir benar. Cara berfikir induktif dipergunakan dalam logika material, yang mempelajari dasar-dasar persesuaian pikiran dengan kenyataan. Ia menilai hasil hasil pekerjaan logika formal dan menguji benar tidaknya dengan kenyataan empiris. Cabang logika formal di sebut juga logika minor, logika material disebut logika mayor.
2.      Metode-metode psikologi Islam
Secara garis besar psikologi Islam di kembangkan dengan menggunakan metode-metode  Ilmiah (Method of science)
1.      Metode kenyakinan (Method tenacity)
Seorang menyakini kenyakinan sesuatu tanpa keragua apapun di dalamnya. Dalam metode ini yang dijadikan sumber yang diyakini kebenarannya adalah wahyu Ilahi.
2.      Metode Rasiosinasi
Manusia haris menggunakan rasionalitas sambil menyadari keterbatasannya.
3.      Metode Otoritas
Seseorang menyadarkan kepercayaan pada orang-orang yang memiliki banyak pengalaman atau pengetahuan dalam suatu bidang tertentu.
4.      Metode Intuisi
Cara untuk mengetahui dan memahami apa yang terjadi dalam diri manusia dengan menggunakan hati nurani.
5.      Metode Eksperimen Spiritual
Pada hakekatnya, metode ini tidak berdeda dengan metode eksperimen, bedanya adalah dala metode eksperimen spiritual,  treatmen yang dilakukan adalah treatmen yang bersifat spiritual.




IV.      SIMPULAN
Dari pemaparan diatas pemakalah mengambil simpulan, yaitu:
1.      Logika adalah ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang digunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran yang salah. Sedangkan Psikologi Isam adalah ilmu yang interpretif, yakni Ilmu yang mendasarkan langkah-langkah metodiknya pada upaya tuk memberikan makna terhadap esensi permasalahan.
2.      Kegunaan Logika adalah: agar kita dapat membetulkan pemikiran diri kita sendiri, dan logika juga membantu manusia berfikir lurus, efisien, tepat dan teratur untuk mendaoatkan kebenaran dan menghindari kekeliruan. Sedangkan Kegunaan Psikologi Islam adalah: cara pandang baru dalam hal melihat keterkaitan atau hubungann antara manusia dengan tuhan, dan juga mempunyai potensi untuk menjawab tantangan kehidupan masyarakat modern, serta mendorong manusia untuk melakukan peran actual untuk memperbaiki situasi.
3.      Dilihat dari segi kualitasnya, Logika dapat dibedakan menjadi: Logika Naturalis (Mantiq Al-fitri), logika Artifisialis atau logika Ilmiah (Mantiq As-suri) sedangkan Dilihat dari metodenya dapat dibedakan atas Logika Tradisional (mantiq Al-Qadim) dan Logika Modern (mantiq Al-hadits). Sedangkan Metode-metode psikologi Islam adalah: Metode kenyakinan (Method tenacity), Metode Rasiosinasi, Metode Otoritas, Metode Intuisi dan Metode Eksperimen Spiritua.

V.      PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, kami berharap semoga dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca khususnya pelajaran bagi saya sendiri. kritik yang membangun sagat kami harapkan, semoga bermanfaat bagi kita semua.


VI.      REFERENSI
Fuad Nashori, Agenda Psikologi Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2002.
Mundiri, Logika, Jakarta, P. T. Grafindo Persada, 2001.
K. Prent C. M. J. Adisubrata dan W. J. S. Poerwadarminta, Kamus latin Indonesia Yayasan Kanisius, Semarang, 1969.
Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Arab- Indonesia, Yogyakarta, 1984.
Irving, M. Copi, Introduction to Logist, fifth Edition, Masmilan Publishing co, New York, 1978
Hanafi, Ahmad,. Pengantar Filsafat Islam, Jakarta, Bulan Bintang, 1996
Nawawi, Sauqi,. Metodologi Psikologi Islam, Yogyakarta, Pustaka pelajar, 2000





[1]  Fuad Nashori, Agenda Psikologi Islam, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2002, Hlm: ix
[2] Ibid, Hlm: 2
[3]  Mundiri, Logika, Jakarta, P. T. Grafindo Persada, 2001, Hlm. 4
[4] K. Prent C. M. J. Adisubrata dan W. J. S. Poerwadarminta, Kamus latin Indonesia Yayasan Kanisius, Semarang, 1969, Hlm: 501
[5] Ahmad Warson Munawir, Kamus Al-Munawir Arab- Indonesia, Yogyakarta, 1984. Hlm: 1531
[6] Irving, M. Copi, Introduction to Logist, fifth Edition, masmilan Publishing co, New York, 1978, Hlm. 3

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar