MAKNA SHOLAT KHUSYU`
Makalah
Disusun Guna
Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
: ILMU TASAWUF
Dosen
Pengampu : Drs. Moh Afif
Disusun
oleh:
Ahmad Rois : 107 046
Khoirul
Annas : 107 047
Zuniatul
Hafidhoh : 107 048
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN
TARBIYAH/PAI
2010
MAKNA SHOLAT KHUSYUK
- PENDAHULUAN
Realitas yang ada, Indonesia merupakan Negara yang
penduduknya mayoritas memeluk agama Islam. Namun kebanyakan dari mereka
melalaikan sholatnya. Sebagaian dari mereka tidak pernah melakukannya kecuali
satu tahun dua kali ( Idul adha dan Idul fitri ), untuk tingkatan selanjutnya
mereka mau melaksanakan kewajiban sholatnya, namun masih banyak yang
bolong-bolong atau sekedar sekenanya. Selanjutnya adalah muslim yang sudah
melaksanakan sholat dengan tepat lima
waktu namun dalam menjalani ibadahnya ini dianggap sebagai rutinitas tanpa
memperhatikan hakikatnya.
Mengingat pentingnya ibadah ini bagi kaum mu’min,
karena merupakan pertemuan seorang hamba denagan Rabb-nya, sehingga senantiasa
syetan memfokuskan tenaga dan kekuatannya untuk menghancurkan kekhusyukan
seorang hamba dalam Sholatnya sehingga yang terjadi dalam ibadah ini adalah
hanya sekedar beberapa ucapan dan gerakan.
Urgensi dari sholat sendiri adalah merupakan sebuah
hubungan antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Seharusnya di dalam Sholat
segala kesibukan dunia terputus dan seluruh konsentrasinya tertuju pada-Nya.
Namun manusia sangat beragam dalam menjalankan ibadah ini. Diantara mereka ada
yang shalatnya dapat menambah kedekatannya kepada Allah, dan sebagaian lainnya
shalat tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap dirinya dan yang
dilakukannya hanyalah sekedar gerakan-gerakan dengan bacaan tasbih dan dzikir
tanpa adanya konsentrasi dan tidak menghadirkan hati dalam setiap ucapannya.
Adapun sholat yang diharapkan dalam Islam adalah tidak
semata-mata berupa perkataan yang diucapkan lisan dan gerakan yang dilakukan
anggota badan. Namun didalamnya ditekankan untuk merenungi dengan fikiran dan
kekhusyukan dalam hati. Untuk itu dalam makalah ini marilah kita bersama-sama
mempelajari bagaimana pelaksanaan sholat yang khusyuk agar sholat tersebut
dapat mendekatkan kita kepada-Nya.
- RUMUSAN MASALAH.
1. Apakah Sholat Khusyuk Itu ?
2. Apa Nilai Penting dan Dasar Kewajiban Khusyuk Dalam Shalat ?
3.
Bagaimana Cara Meraih Kekhusyukan Dalam Sholat ?
- PEMBAHASAN
1. Pengertian sholat khusyu`
Sebelum membahas pengertian sholat khusu`, alangkah
baiknya kita mengetahui apa itu sholat dan apa itu khusu`.
a. Sholat
Pengertian sholat dalam bahasa adalah berdo`a, ia di disebut
do`a karena sebagian pelaksanaan sholat adalah do`a. Dengan kata lain sholat
mempunyai arti mengagungkan yang merupakan salah satu bentuk ibadah yang
mengagungkan Allah SWT dan mensucikan-Nya. Sedangkan menurut syara` shalat
adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu, yang dimulai dengan
takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Sholat merupakan ibadah yang penting karena ibadah
inilah yang akan di hisab terlebih dahulu dari amal-amal yang lain. Adapun
pengertian Sholat sendiri menurut bahasa adalah doa. Sedangkan secara istilah
Sholat adalah beberapa ucapan dan beberapa perbuatan khusus yang diwali dengan
dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Hukumnya fardhu ‘ain dan dilaksanakan lima waktu dalam sehari
semalam dan dianggap kufur orang yang meninggalkannya.[1]
b. khusyu`
Adapun makna khusyuk menurut bahasa adalah berasal
dari kata khasya`a –yakhsya`u-khusyuu`an,
dan ikhtasya`a dan takhasyasya`a yang artinya memusatkan
penglihatan ada bumi dan memejamkan mata atau meringankan suara. Arti kusyu`
itu lebih dekat dekat dengan khudu`
yaitu tunduk, dan takhasysyu` yaitu
membuat diri dengan khusyu`. Tempat khusyu` sendiri adalah di hati seseorang.
Jika hati seseorang khusyu` maka anggota tubuh yang lain akan khuyu` pula karena hati adalah pimpinan
anggota tubuh.[2]
Menurut A. Syafi’I dalam bukunya “Sholat Yang Khusyu’”
Pengertian khusyu` diartikan sebagai menyengaja, ikhlas dan tunduk lahir dan
batin dengan menyempurnakan keindahan bentuk atau sikap lahirnya, serta
memenuhinya dengan kehadiran hati, kesadaran dan pengertia ( penta’firan )
segala ucapan dan bentuk / sikap lahir itu.[3]
Sedangkan yang dimaksud sholat khusyu` adalah Hadirnya
pikiran dalam perkataan dan perbuatan orang yang sedang melakukan pekerjaan
sholat, mengetahui haknya Dzat yang
ada dihadapannya dan dengan siapa ia bermunajat. Kemudian itu berlanjut hingga
dapat menjadikan hatinya merendah dan tunduk sebagai pengakuan terhadap Dzat tersebut. Dari sanalah muncul thuma’ninah dan ketenagan anggota badan.
Dikatakan pula bahwa khusyuk adalah kelemah lembutan, ketenangan, ketundukan
dan kerendahan hati. Jika hati mempunyai rasa takut, niscaya seluruh anggota
badan akan ikut menjadi khusyuk.[4]
Dalam pengertian ini sesuai dengan apa yang
dicontohkan imam Kurdi dalam kitabnya tanwirul Qulub dalam mencontohkan praktik
kekhusyukan dalam Sholat yakni perkataan beliau” jika engkau sedang mendatangi
sholat, maka hilangkanlah dari hatimu sesuatu yang mengingatkan keduniaan dan
menghadirkan hati terhadap apa yang engkau baca”. Dari
sini para Ulama’ sepakat mengatakan bahwasannya amal sholat tidak akan dicatat
kecuali dengan kesadaran akal. Adapun jika dilakukan dengan lupanya hati, maka
Sholat tersebut meskipun dihukumi sah dhahirmya, maka Sholat tersebut batal
menurut Allah.. [5]
2. Nilai Penting dan Dasar
Hukum Khusyuk Dalam sholat.
Khusyu merupakan ibadah yang hakiki. Khusu’ sendiri
adalah roh dari sholat. Dari sini perlu dipertanyakan hukum khusyu’ dalam
Sholat. Dalam al-Qur`an Allah SWT berfirman : ‘Dan mohonlah pertolongan dengan
sabar dan shalat. Dan sesungguhnya shalat itu berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu’. (Yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka
akan menjumpai Rabb mereka dan sesungguhnya mereka akan kembali
kepada-Nya. (Q.S. al-Baqarah [2] : 45 – 46)
Hukum khusyuk
dalam Sholat menurut imam Kurdi adalah sunnah Muakkad, dan pendapat ini di
kuatkan dengan argument imam As-Sauri yang mengatakan bahwasannya barang siapa
tidak khusyuk dalam sholatnya, maka dianggap rusak sholatnya.[6]
Sedangkan para ulama bersepakat bahwasanya tidak
diberi pahala atas sholatmu kecuali sholat yang engkau sadari. Adapun sholat
yang engkau jalankan dengan lupa meskipun secara dhahirnya sah namun batal
menurut Allah[7]
3. Cara Meraih Kekhusyukan
Dalam Sholat
Beberapa factor yang dapat membantu seseorang untuk
khusyu’ dalam melaksanakan sholat antara lain :
1.
hati yang ikhlas karena Allah
2. ma’rifat kepada Allah
SWT, hatinya mengagungkan Allah dan takut kepadanya
3. mengetahui bahwa
sholat itu merupakan pertemuan antara dirinya dengan Allah dan bermunajat
kepadanya.
4. Konsentrasinya hati
dan anggota tubuh dari memikirkan selain Allah
5. Tuma’ninah ( tenang )
dan tidak tergesa-gesa dalam sholat
Menurut M Tholib Untuk dapat mencapai khusyu’ dalam
Sholat, dirangkum dalam beberapa langkah, yakni
a.
bila lapar, makan lebih dahulu
b.
tidak menahan kencing, kentut dan
buang air besar atau kecil.
c.
Tidak mengantuk
d.
Berpakaian baik dan bersih
e.
Melaksanakannya di awal waktu
f.
Tidak tergesa-gesa melakukan
bacaan dan gerakan Sholat
g.
Menyadari bacaan yang di ucapkan[9]
Sedangkan menurut
Ustad Abu Sangkan, ada Beberapa langkah menuju khusyu` :
1)
Heningkan pikiran agar rileks.
2)
Biarkan tubuh meluruh, agak
dilemaskan, atau bersikap serileks mungkin
3)
Bangkitkan kesadaran diri bahwa
anda sedang berhadapan dengan zat yang maha kuasa, yang meliputi segala
sesuatu, yang hidup, yang maha suci dan maha agung
4)
Lakukanlah sholat dengan
tuma`ninah dalam setiap gerakan. Jika dilakukan dengan benar, getaran jiwa akan
menuntun fisik kita.
- KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sholat khusyu` adalah
Hadirnya pikiran dalam perkataan dan perbuatan orang yang sedang melakukan
pekerjaan sholat, mengetahui haknya Dzat
yang ada dihadapannya dan dengan siapa ia bermunajat. Kemudian itu berlanjut
hingga dapat menjadikan hatinya merendah dan tunduk sebagai pengakuan terhadap Dzat tersebut.
Shalat termasuk persoalan yang paling penting dalam
agama dan merupakan dasar yang kuat bagi diterimanya seluruh amal kebaikan, karena
ketaqwaan tidak lain merupakan hasil dari pelaksanaan shalat. Maka dari itu,
shalat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dan dalam sholat pun, seseorang dalam
meraih khusyu` itu berbeda-beda.
- PENUTUP
Demikian makalah yang dapat kami susun, apabila terdapat
kekurangan-kekurangan baik dalam hal penulisan maupun penyajian, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
DAFTAR PUSTAKA
Al-Bikri, ’Ianatut Tholibin, Dar-Al
Fikr, Bairut Lebanan 2005
Misa Abdu, Menjernihkan Bathin
dengan Sholat Khusyu`, Mitra Pustaka, Jogjakarta ,
2006
A. Syafi’I, Sholat yang Khusyu’,
Remaja Rosda Karya, Bandung
1994
Nada Abu Ahmad, Sekhusyuk Shalat
Nabi, Inas media, Klaten, 2007
Imam Kurdi, Tanwirul Qulub, Kharamain
Jaya Indonesia
Imam musbikin, Rahasia Shalat, Mitra Pustaka, Yogyakarta 2006
Khalid Abu Syadzi, Karena Khusyu Begitu Indah, Insan
Kamil, Sukoharjo Jawa Tengah 2006
[1]
Al-Bikri, ’Ianatut Tholibin, Dar-Al
Fikr, Bairut Lebanan 2005 hal 29-30
[2]
Misa Abdu, Menjernihkan Bathin dengan
Sholat Khusyu`, Mitra Pustaka, Jogjakarta ,
2006, hal 19-20
[3] A.
Syafi’I, Sholat yang Khusyu’, Remaja
Rosda Karya, Bandung
1994 hal. 2
[4]
Nada Abu Ahmad, Sekhusyuk Shalat Nabi, Inas media, Klaten, 2007 hal 30
[5]
Imam Kurdi, Tanwirul Qulub, Kharamain
Jaya Indonesia ,
hal. 144
[6] Ibid hal. 145
[7] Opciit hal 145
[8] Opcit hal 63
[9] Imam musbikin, Rahasia Shalat, Mitra Pustaka, Yogyakarta 2006 hal 57
0 komentar:
Posting Komentar