SEMOGA BERMANFAAT...!!!. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Container Icon

PENGARUH METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MTS IBTIDAUL FALAH DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2008/2009"

Nama : M. Ulil Albab
NIM : 107060
Jurusan : Tarbiyah / PAI

PENGARUH METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN FIQIH TERHADAP PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MTS IBTIDAUL FALAH DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2008/2009"
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan gambaran judul diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih di MTs. Ibtidaul Falah Kelas VIII Dawe Kudus tahun pelajaran 2008/2009 ?
2. Bagaimana pemahaman siswa kelas VIII di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus tahun pelajaran 2008/2009 ?
3. Adakah pengaruh signifikan antara metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih dengan pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Kelas VIII Dawe Kudus tahun pelajaran 2008/2009 ?
B. Metode Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan termasuk dalam kategori penelitian kancah (field research) dengan pendekatan kuantitatif, maka untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dengan menempuh beberapa teknik pengumpulan data yang terdiri:
a. Angket (kuesioner)
Teknik angket merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan pertanyaan-pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan.
b. Interview (wawancara)
Adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpul data) kepada responden dari jawaban.
Metode ini digunakan penulis untuk memperoleh data tentang tinjauan historis, pelaksanaan pendidikan yang memerlukan penjelasan dari kepala sekolah, guru, karyawan, dan sebagainya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yakni teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku yang berhubungan dengan masalah penelitian tersebut. Teknik ini digunakan penulis untuk memperoleh data atau gambaran umum mengenai keadaan guru siswa, struktur organisasi sekolah, serta data-data lain yang diperlukan selama penelitian.
d. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dapat diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.
Observasi dapat menggunakan cara dengan alat indera atau dengan bantuan alat video, tape rekaman. Digunakan untuk mengetahui kondisi metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih terhadap pemahaman siswa kelas VIII MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2008/2009.
C. Data Uji Instrumen
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrument adalah pengujian untuk membutikan bahwa instrument yang digunakan itu valid maksudnya instrument yang berupa angket tersebut itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Adapun dalam melakukan pengujian validitas instrument menggunakan pengujian validitas konstruksi (construct validity) yaitu dengan mengkorelasikan antara skor item instrument untuk keperluan ini maka diperlukan bantuan komputer yaitu dengan menggunakan SPSS.
a. Uji Validitas Instrumen Variabel Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih (X)
Untuk mengetahui hasil korelasi antara skor item dengan skor total dapat diperoleh dengan bantuan SPSS dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4
Validitas Instrumen Variabel Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih (X)
No Item r Korelasi N=30, Tabel r Product Moment Keterangan Validitas
1 0.422 0.361 Valid
2 0.532 0.361 Valid
3 0.616 0.361 Valid
4 0.443 0.361 Valid
5 0.507 0.361 Valid
6 0.441 0.361 Valid
7 0.474 0.361 Valid
8 0.441 0.361 Valid
9 0.414 0.361 Valid
10 0.410 0.361 Valid
11 0.493 0.361 Valid
12 0.586 0.361 Valid
13 0.362 0.361 Valid
14 0.578 0.361 Valid
15 0.516 0.361 Valid
Dari hasil di atas dapat dianalisa bahwa item X1 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,422. Apabila dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan signifikan 5% (0,361) maka item X1 lebih besar dari harga r tabel, sehingga item X1 dapat dinyatakan valid. Untuk item selanjutnya seperti keterangan di atas.
b. Uji Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Siswa (Y)
Tabel 5
Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Siswa (Y)
No Item r Korelasi N=30, Tabel r Product Moment Keterangan Validitas
1 0.379 0.361 Valid
2 0.475 0.361 Valid
3 0.456 0.361 Valid
4 0.689 0.361 Valid
5 0.399 0.361 Valid
6 0.510 0.361 Valid
7 0.455 0.361 Valid
8 0.409 0.361 Valid
9 0.582 0.361 Valid
10 0.451 0.361 Valid
11 0.473 0.361 Valid
12 0.367 0.361 Valid
13 0.382 0.361 Valid
14 0.564 0.361 Valid
15 0.558 0.361 Valid
Dari hasil di atas dapat dianalisa bahwa item Y1 jika dikorelasikan dengan skor total mendapatkan nilai sebesar 0,379. Apabila dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan signifikan 5% (0,361) maka item Y1 lebih besar dari harga r tabel, sehingga itemx1 dapat dinyatakan valid. Untuk item selanjutnya seperti keterangan di atas.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas instrument adalah pengujian untuk membuktikan bahwa instrument yang berupa tes itu mempunyai nilai reliabiltias yang tinggi, maksudnya tes tersebut mempunyai hasil yang konsisten dan keajegan dalam mengukur apa yang hendak diukur Agar data yang diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner tersebut valid dan reliabel, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan cronbach alpha. Instrument dikatakan reliabel jika memiliki cronbach alpha lebih besar dari 0.60.
a. Uji Reliabilitas Instrumen Varibael Metode Pada Mata Pelajaran Fiqih(X)
Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Penelitian ini digunakan analisis reliabilitas dengan internal consistensi, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian dianalisa dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alfa cronbach.
Selanjutnya pada uji reliabilitas SPSS dari reliability coefisients 15 items, diketahui alpha sebesar 0,847, maka lebih besar dari 0,60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih (X) termasuk dalam kategori tinggi. (lihat pada lampiran uji reliabilitas)
b. Uji Reliabilitas Instrumen Varibael Pemahaman Siswa (Y)
Secara internal reliabilitas instrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Penelitian ini digunakan analisis reliabilitas dengan internal consistensi, yaitu dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian dianalisa dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alfa cronbach.
Dari hasil analisis SPSS pada uji reliabilitas instrumen variabel pemahaman siswa yang dilakukan, hasil cronbach alpha sebesar 0.840 angka ini jauh di atas dari 0.60. Jadi dapat disimpulkan bahwa reliabilitas dari konstruk atau variabel pemahaman siswa (Y) termasuk dalam kategori tinggi. (lihat pada lampiran uji reliabilitas)
D. Data Hasil Angket Tentang Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih dengan Pemahaman Siswa Kelas VIII di MTs Ibtidaul Falah Samirejo Dawe kudus
1. Hasil Angket Tentang Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih
Untuk memperoleh data tentang metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih, peneliti menggunakan metode angket yaitu memberikan pertanyaan secara tertulis kepada 45 responden sebanyak 15 item pertanyaan yang masing-masing item tersebut mempunyai alternatif jawaban dan masing-masing alternatif jawaban mempunyai jawaban skor sebagai berikut:
- Untuk skor a dengan nilai 4
- Untuk skor b dengan nilai 3
- Untuk skor c dengan nilai 2
- Untuk skor d dengan nilai 1
Tabel 6
Hasil Angket Metode Demontrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih (X)
No Resp Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 2 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 48
2 4 3 2 2 3 2 2 3 4 4 4 2 3 2 4 44
3 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 50
4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 2 4 4 2 3 50
5 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 40
6 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 3 4 3 3 52
7 4 3 3 3 2 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 50
8 4 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 43
9 3 3 2 2 1 1 1 2 4 2 2 2 1 2 2 30
10 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 36
11 4 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 49
12 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 2 2 41
13 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 2 2 4 4 2 41
14 4 4 4 3 1 3 1 2 4 2 2 3 4 2 2 41
15 4 4 4 3 1 4 4 3 4 2 2 4 4 3 3 49
16 4 4 4 1 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 50
17 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 47
18 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
19 3 3 2 1 1 4 4 2 4 3 3 3 4 2 3 42
20 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 57
21 2 3 4 2 2 1 3 3 2 2 3 3 4 2 3 39
22 4 3 2 4 1 4 4 2 4 4 2 4 4 2 3 47
23 3 3 2 1 3 2 2 2 4 4 2 4 3 2 2 39
24 4 3 2 4 2 1 3 2 4 4 3 2 3 2 3 42
25 2 3 4 1 3 2 2 3 4 3 2 1 3 3 2 38
26 3 3 3 4 2 4 4 3 4 2 4 2 4 4 4 50
27 4 2 2 4 2 3 3 4 4 4 2 2 4 2 2 44
28 4 4 3 1 2 3 3 3 4 3 3 2 4 3 4 46
29 2 4 3 4 3 4 4 1 4 3 3 3 4 2 4 48
30 4 4 2 2 3 4 4 2 4 3 2 2 4 4 2 46
31 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 57
32 4 4 4 4 4 4 3 2 3 1 4 2 3 4 4 50
33 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 58
34 2 3 4 3 1 3 2 4 1 2 3 2 2 3 3 38
35 3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 50
36 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 3 3 46
37 4 3 2 4 2 4 4 4 3 2 1 3 1 2 2 41
38 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 3 46
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 54
40 3 4 4 3 2 3 4 4 1 1 1 2 2 3 4 41
41 2 3 3 4 4 3 2 1 4 4 4 3 4 4 3 48
42 3 2 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 50
43 2 3 4 3 3 3 4 3 1 3 2 1 2 3 3 40
44 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 56
45 2 3 4 3 4 3 1 2 3 1 2 3 2 1 1 35
Jumlah 2065
2. Hasil Angket Tentang Pemahaman Siswa
Memperoleh data tentang pemahaman siswa, peneliti menggunakan metode angket yaitu memberikan pertanyaan secara tertulis kepada 45 responden sebanyak 15 item pertanyaan yang masing-masing item tersebut mempunyai alternatif jawaban dan masing-masing alternatif jawaban mempunyai jawaban skor sebagai berikut:
- Untuk skor a dengan nilai 4
- Untuk skor b dengan nilai 3
- Untuk skor c dengan nilai 2
- Untuk skor d dengan nilai 1
Tabel 7
Hasil Angket Pemahaman Siswa (Y)
No Resp Jawaban
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 47
2 4 3 2 2 3 2 4 3 4 4 4 2 3 2 4 46
3 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 49
4 2 4 2 3 3 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 49
5 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 44
6 4 3 2 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 51
7 3 3 2 3 4 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 48
8 3 3 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 3 50
9 2 1 2 1 2 2 2 4 3 2 1 3 3 3 3 34
10 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 1 3 3 3 2 38
11 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 45
12 4 3 2 4 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 51
13 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 47
14 2 2 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 4 3 46
15 2 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 44
16 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 4 4 3 4 4 54
17 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 43
18 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 52
19 3 2 2 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 44
20 4 3 3 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 3 4 51
21 3 3 2 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 43
22 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 48
23 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 3 3 3 45
24 2 3 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 50
25 4 2 3 3 2 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4 47
26 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 45
27 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 48
28 3 3 2 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 3 3 42
29 4 4 3 1 1 2 2 4 2 3 3 4 4 3 3 43
30 3 2 2 3 2 4 2 4 2 2 4 3 3 3 3 42
31 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 55
32 4 4 2 3 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 2 49
33 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 56
34 2 3 2 3 4 3 2 1 2 3 1 2 3 3 2 36
35 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 3 50
36 3 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 3 4 44
37 3 3 3 2 1 2 2 2 4 4 3 2 3 3 3 40
38 3 4 4 3 3 2 3 1 4 2 3 3 2 3 4 44
39 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 53
40 2 3 2 4 4 3 1 2 4 2 2 3 3 3 2 40
41 4 3 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 47
42 3 4 3 2 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 49
43 4 3 2 1 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 2 38
44 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4 53
45 3 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 2 2 3 2 32
Jumlah 2072

E. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan hasil pengujian gejala penyimpangan klasik terhadap data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dengan melihat test of normality.
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas adalah melihat test of normality dengan hasil SPSS sebagai berikut:

Kriteria:
Adapun kriteria pengujian normalitas data
1) Variabel X
a) Angka signifikan > 0,05, maka data berdistribusi normal
b) Angka signifikan < 0,05, maka berdistribusi tidak normal Dengan demikian variabel X angka signifikan 0,200 > 0,05 maka distribusi normal.
2) Variabel Y
a) Angka signifikan > 0,05, maka data berdistribusi normal
b) Angka signifikan < 0,05, maka berdistribusi tidak normal Dengan demikian variabel Y angka signifikan 0,200 > 0,05 maka distribusi normal.
2. Uji Homogenitas Data
Uji homogenitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup (data kategori) mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi, maka dikatakan ada homogenistas. Sedangkan jika varians tidak sama, maka dikatakan terjadi heteroskedatisitas.
Salah satu cara termudah untuk melihat homogenitas adalah melihat test of homogeneity of variance dengan hasil SPSS sebagai berikut:



Kriteria:
Jika probabilitas (Sig) > 0,05, maka Ho diterima
Jika probabilitas (Sig) < 0,05, maka Ho ditolak Dari tabel di atas, diketahui nilai probabilitas variabel X sebesar 0.294, sedangkan nilai probabilitas variabel Y sebesar 0.444. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua mempunyai nilai lebih besar dari angka signifikan 0.05, maka Ho diterima. 3. Uji Linieritas Data Uji linieritas data adalah uji untuk menentukan masing-masing variabel bebas sebagai predictor mempunyai hubungan linieritas atau tidak dengan variabel terikat. Dalam hal ini penulis menggunakan uji linieritas data menggunakan scatter plot (diagram pencar) seperti yang digunakan untuk deteksi data outler, dengan memberi tambahan garis regresi. Oleh karena scatter plot hanya menampilkan hubungan dua variabel saja, maka pengujian data dilakukan dengan berpasangan tiap dua data. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 1) Jika pada grafik mengarah ke kanan atas, maka data termasuk dalam kategori linier. 2) Jika pada grafik tidak mengarah ke kanan ke atas, maka data termasuk dalam kategori tidak linier. Untuk mengetahui adanya linieritas antara variabel X (metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih) dengan variabel Y (pemahaman siswa), dapat dilihat pada garfik regresi linier menurut SPSS adalah: Dari grafik di atas, dapat diketahui bahwa metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih terdapat korelasi dengan pemahaman siswa, hal ini ditunjukkan dengan adanya garis regresi yang mengarah ke kanan, sehingga ini membuktikan adanya linieritas pada hubungan dua varibel. F. ANALISIS DATA Kemudian untuk membuktikan ada tidaknya serta untuk mengetahui diterima tidaknya hipotesis yang penulis ajukan, maka di sini akan dibuktikan dengan mencari koefisien korelasi antara variabel X yaitu tentang metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih dengan variabel Y yaitu pemahaman siswa kelas VIII di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus. Kemudian langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut: 1. Analisis Data Tentang Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus Untuk mengetahui metode pada mata pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus, maka peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari penyebaran angket untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung nilai rata-rata (mean) dari data yang terkumpul melalui angket variabel X yang terdiri dari 15 item soal, yaitu: Tabel 8 Skor Nilai Angket Metode Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus No Alternatif Penskoran Skor Resp. A B C D 4 3 2 1 Total 1 6 6 3 0 24 18 6 0 48 2 5 4 6 0 20 12 12 0 44 3 10 0 5 0 40 0 10 0 50 4 9 3 2 1 36 9 4 1 50 5 1 8 6 0 4 16 12 0 40 6 9 4 2 0 36 12 4 0 52 7 6 8 1 0 24 24 4 0 50 8 3 7 5 0 12 21 2 0 43 9 1 2 8 4 4 6 10 4 30 10 0 6 9 0 0 18 16 0 36 11 9 1 5 0 36 3 18 0 49 12 2 7 6 0 8 21 10 0 41 13 3 5 7 0 12 15 12 0 41 14 5 3 5 2 20 9 10 2 41 15 8 4 2 1 32 12 4 1 49 16 10 1 3 1 40 3 6 1 50 17 5 7 3 0 20 21 6 0 47 18 13 0 2 0 52 0 4 0 56 19 4 6 3 2 16 18 6 2 42 20 13 1 1 0 52 3 2 0 57 21 2 6 6 1 8 18 12 1 39 22 8 2 4 1 32 6 8 1 47 23 3 4 7 1 12 12 14 1 39 24 4 5 5 1 16 15 10 1 42 25 2 6 5 2 8 18 10 2 38 26 8 4 3 0 32 12 6 0 50 27 6 2 7 0 24 6 14 0 44 28 5 7 2 1 20 21 4 1 46 29 7 5 2 1 28 15 4 1 48 30 7 2 6 0 28 6 12 0 46 31 12 3 0 0 48 9 0 0 57 32 9 3 2 1 36 9 4 1 50 33 14 0 1 0 56 0 2 0 58 34 2 6 5 2 8 18 10 2 38 35 8 4 3 0 32 12 6 0 50 36 3 10 2 0 12 30 4 0 46 37 5 3 3 2 20 9 10 2 41 38 4 8 3 0 16 24 6 0 46 39 13 0 0 2 52 0 0 2 54 40 5 4 3 3 20 12 6 3 41 41 7 5 2 1 28 15 4 1 48 42 8 4 3 0 32 15 6 0 50 43 2 8 3 2 8 24 6 2 40 44 11 4 0 0 44 12 0 0 56 45 2 5 4 4 8 15 8 4 35 Jumlah ∑fX=2065 Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean metode pada mata pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 9 Distribusi Frekuensi Metode Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus Skor Frekuensi (f) Prosentase f . X 30 1 2.2 30 35 1 2.2 35 36 1 2.2 36 38 2 4.4 76 39 2 4.4 78 40 2 4.4 80 41 5 11.1 205 42 2 4.4 84 43 1 2.2 43 44 2 4.4 88 46 4 8.9 184 47 2 4.4 94 48 3 6.7 144 49 2 4.4 98 50 8 17.8 400 52 1 2.2 52 54 1 2.2 54 56 2 4.4 112 57 2 4.4 114 58 1 2.2 58 Total 45 100.0 ∑fX=2065 Kemudian dari tabel disitribusi di atas juga akan dihitung nilai mean dan range dari metode pada mata pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus dengan rumus sebagai berikut: = = 45,89 Setelah diketahui nilai mean, untuk melakukan penafsiran nilai mean yang telah didapat peneliti membuat interval kategori dengan cara atau langkah-langkah sebagai berikut: Keterangan: i : Interval kelas R : Range K : Jumlah kelas Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus: R = H – L + 1 K = Jumlah item x skor tertinggi, a = 4 = 15 x 4 = 60 L = Jumlah item x skor terendah, d = 1 = 15 x 1 = 15 Jadi R = H – L + 1 = 60 – 15 + 1 = 46 Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut : i = = = 11,5 dibulatkan 12 Dari hasil interval di atas dapat diperoleh nilai 12, maka untuk mengkategorikan metode pada mata pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus dapat diperoleh interval sebagai berikut: Tabel 10 Nilai Interval Kategori Metode Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus No Interval Kategori 1 49 – 60 Sangat Baik 2 37 – 48 Baik 3 28 – 36 Cukup 4 15 – 27 Kurang Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 45,89 dari metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval (37-48), artinya metode pendidikan agama Islam rata-rata memiliki pemahaman yang baik sehingga mempengaruhi dalam siswa dalam belajar di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus. 2. Analisis Data Tentang Pemahaman Siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus Untuk mengetahui pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus, maka peneliti akan menyajikan data yang diperoleh dari angket untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung nilai rata-rata (mean) dari data yang terkumppul melalui angket variabel Y yang terdiri dari 15 item soal, yaitu: Tabel 11 Skor Nilai Angket Tentang Pemahaman Siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus No Alternatif Penskoran Skor Resp. A B C D 4 3 2 1 Total 1 4 9 2 0 16 27 4 0 47 2 6 4 5 0 24 12 10 0 46 3 6 7 2 0 24 21 4 0 49 4 8 4 2 1 32 12 4 1 49 5 2 10 3 0 8 30 6 0 44 6 8 5 2 0 32 15 4 0 51 7 5 8 2 0 20 24 4 0 48 8 7 6 2 0 28 18 4 0 50 9 1 5 6 3 4 15 12 3 34 10 2 5 7 1 8 15 14 1 38 11 2 11 2 0 8 33 4 0 45 12 8 5 2 0 32 15 4 0 51 13 5 7 3 0 20 21 6 0 47 14 4 8 3 0 16 24 6 0 46 15 3 8 4 0 12 24 8 0 44 16 10 4 1 0 40 12 2 0 54 17 2 9 4 0 8 27 8 0 43 18 8 6 1 0 32 18 2 0 52 19 2 10 3 0 8 30 6 0 44 20 7 7 1 0 28 21 2 0 51 21 1 11 3 0 4 33 6 0 43 22 4 10 1 0 16 30 2 0 48 23 2 11 2 0 8 33 4 0 45 24 8 4 3 0 32 12 6 0 50 25 6 5 4 0 24 15 8 0 47 26 4 7 4 0 16 21 8 0 45 27 4 10 1 0 16 30 2 0 48 28 1 11 2 1 4 33 4 1 42 29 5 5 3 2 20 15 6 2 43 30 3 6 6 0 12 18 12 0 42 31 11 3 1 0 44 9 2 0 55 32 8 3 4 0 32 9 8 0 49 33 11 4 0 0 44 12 0 0 56 34 1 6 6 2 4 18 12 2 36 35 8 4 3 0 32 12 6 0 50 36 3 8 4 0 12 24 8 0 44 37 2 7 5 1 8 21 10 1 40 38 4 7 3 1 16 21 6 1 44 39 9 5 1 0 36 15 2 0 53 40 3 5 6 1 12 15 12 1 40 41 5 7 3 0 20 21 6 0 47 42 6 7 2 0 24 21 4 0 49 43 1 8 4 2 4 24 8 2 38 44 9 5 1 0 36 15 2 0 53 45 0 4 9 1 0 12 18 1 32 Jumlah ∑fY=2072 Dari data nilai angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai-nilai rata-rata (mean) dari pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 12 Distribusi Frekuensi Tentang Pemahaman Siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus Skor Frekuensi (f) Prosentase f . Y 32 1 2.2 32 34 1 2.2 34 36 1 2.2 36 38 2 4.4 76 40 2 4.4 80 42 2 4.4 84 43 3 6.7 129 44 5 11.1 220 45 3 6.7 135 46 2 4.4 92 47 4 8.9 188 48 3 6.7 144 49 4 8.9 196 50 3 6.7 150 51 3 6.7 153 52 1 2.2 52 53 2 4.4 106 54 1 2.2 54 55 1 2.2 55 56 1 2.2 56 Total 45 100.0 ∑fY=2072 Kemudian dari tabel di atas juga akan dihitung nilai mean dan range dan kelas interval dari pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus sebagai berikut : = = 46,04 Setelah diketahui mean dari pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus, selanjutnya dicari lebar interval untuk mengkategorikan sangat baik, baik, sedang maupun kurang dengan menggunakan rumus: Keterangan: i : Interval kelas R : Range K : Jumlah kelas Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : R = H – L + 1 H = Jumlah item x skor tertinggi, a = 4 = 15 x 4 = 60 L = Jumlah item x skor terrendah, d = 1 = 15 x 1 = 15 Jadi R R = H – L + 1 = 60 – 15 + 1 = 46 Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut : i = = = 11,5 dibulatkan menjadi 12 Dari hasil di atas dapat diperoleh nilai 12, sehingga untuk mengkategorikannya dapat diperoleh interval sebagai berikut: Tabel 13 Nilai Interval Kategori Pemahaman Siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus No Interval Kategori Kode 1 49 – 60 Sangat Baik A 2 37 – 48 Baik B 3 28 – 36 Cukup C 4 15 – 27 Kurang D Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 46,04 dari pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval (37-48), artinya pemahaman siswa di MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus di latar belakangi adanya metode demonstrasi pendidikan agama Islam yang digunakannya. G. Kesimpulan Berdasarkan penelitian dalam rangka pembahasan skripsi yang dilaksanakan dengan studi pustaka maupun dengan studi lapangan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mean variabel X, yaitu metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih sebesar 45,89 berarti tergolong baik, karena termasuk dalam interval (37-48), artinya metode demonstrasi pendidikan agama Islam rata-rata memiliki pemahaman yang baik sehingga mempengaruhi dalam pemahaman siswa MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus. 2. Mean variabel Y, yaitu pemahaman siswa kelas VIII sebesar 46,04 berarti tergolong baik, karena termasuk dalam interval (37-48), artinya pemahaman siswa dalam belajar MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus dilatar belakangi adanya metode demonstrasi pendidikan agama Islam yang digunakan. 3. Hasil analisis product moment bahwa studi tentang metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih terhadap pemahaman siswa kelas VIII MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus tahun pelajaran 2008/2009 sebesar adalah 0,773 kemudian dikonsultasikan dengan taraf signifikan 5% = 0,294 dan 1% = 0,380, sehingga r hitung lebih besar daripada r tabel (ro > rt), artinya adanya hubungan yang positif dan signifikan antara kedua variabel, yaitu variabel metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih terhadap pemahaman siswa kelas VIII MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus tahun pelajaran 2008/2009. Besarnya koefisien determinasi (R) sebesar 0,597529 atau 59,75%. Hal ini berarti pengaruh metode demonstrasi pada mata pelajaran Fiqih terhadap pemahaman siswa kelas VIII MTs Ibtidaul Falah Dawe Kudus tahun pelajaran 2008/2009 sebesar 59,75%, sedang sisanya 100%-59,75% = 40,25% yang merupakan pengaruh variabel lain yang belum diteliti oleh penulis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar